Bismillah
BySholiat alhanin
Duhai Kekasih yang tak pernah ku temui…
Ketika semua tinta pena telah kering dan mulai memutih…
Ketika semua irama telah mati…
Ketika semua kehidupan telah sesaat terhenti…
Saat itulah hati mencoba untuk mengukir dan melukis bayang Diri-Mu yang mulai terpatri…
***
Duhai Kekasih yang tak pernah ku temui…
Waktu ku hidup memang tak selamanya dan itu kusadari…
Waktu ku menapak jalan memang tak selamanya dan itu kusadari…
Waktu ku menikmati bumi memang tak selamanya dan itu kusadari…
Saat itulah hati mencoba untuk mengukir dan melukis bayang Diri-Mu yang mulai terpatri…
***
Duhai Kekasih yang tak pernah kutemui…
Dari sekian waktu ku tarik nafas dan hembuskannya kembali…
Dari sekian waktu ku membuka mata dan menutup kembali
Dari sekian waktu ku berjalan dan berhenti kembali…
Saat itulah hati mencoba untuk mengukir dan melukis bayang Diri-Mu yang mulai terpatri…
***
Duhai Kekasih yang tak pernah ku temui…
Ijinkanlah ku bersimpuh lebih dari detik yang telah Kau tetapi…
Ijinkanlah ku bersujud walau masih saja mencari nurani…
Ijinkanlah ku tumpahkan segala airmata walau tak pernah teryakini…
Saat itulah hati mencoba untuk mengukir dan melukis bayang Diri-Mu yang mulai terpatri…
***
Duhai Kekasih hati yang tak pernah ku temui…
Masih pula banyak luka dan onak dalam hati…
Masih saja banyak dusta diri yang tak tersadari…
Masih saja banyak airmata sebagai sesal hati…
Saat itulah hati mencoba untuk mengukir dan melukis bayang Diri-Mu yang mulai terpatri…
***
Duhai Kekasih yang tak pernah ku temui…
Kelak setelah nanti waktuku telah terhenti…
Kelak setelah airmatapun tiada arti lagi…
Kelak setelah semua sesal diri telah habis pergi…
Berikanlah kesempatan untuk diri hina ini memandang Cahaya Diri-Mu yang begitu Suci…
Walau hanya dua detik, sampai akhirnya mata ku tutup kembali…
Ijinkanlah indahnya Cinta-Mu walau hanya se-ara, namun itu pun yang sekarang kupendam dan tak pernah mati…
Matikanlah ragaku tetapi tidak dengan Cinta ini…Duhai Kekasih yang tak pernah ku temui…
Best Regard Inspirasi BeraniSukses “Taburkan Sejuta Kebaikan Selagi Masih Ada Kesempatan Tak Peduli Penilaian Yang Penting Itu Kebenaran Yang Memiliki Landasan Untuk Kebaikkan
- Mengantar Mahasiswa Bimbingan Ujian: Kombinasi Bahagia dan Sedih
- 72 Tahun RI, Indonesia Kerja Bersama
- ketika perasaan itu hadir “buruan nikah atau bunuh saja perasaan”
- Moga Tidak Lelah Bersyukur
- Jalan Rabbi Tetap Dirindukan
- Ada Masanya Kita Benar-Benar Rindu DenganNya
- Jangan Tertipu Kehidupan Dunia
- Hal Terjadi Dengan Manusia Sudah Dijelaskan Dalam Alquran
- Temaram Senja Menyentuh Relung Jiwa
- Merangkul Bukan Memukul
- Sayap Untuk Mengeliling Dunia
- Setahun Satu Bulan Mati Suri, kini come back
- Balut diri ku dengan doa mu “Mak dan Pak”
- Memotivasi Terkesan Sombong
- Manusia Butuh Masalah
- Kapan kita mengatakan Tuhan Tidak Adil
- Betapa Pentingnya Berkomunitas
- Bunga dan Kupu-kupu
- Cewek Cantik Dan Bohai
- Suatu Saat Kamu Akan Tahu Arti Larangan
- Penulis Muda Kerinci
- Selebritis Intelektual
- Betapa Baik Allah Pada Kita
- Ini Yang Menyalamatkan Masa Muda
- Gumpalan Perasaan
- Sang Pendiam
- Sisipkan kalimat ini dalam doa kita
- Jarak Mengajari Pesan Terdalam
- RESENSI BUKU
- Sekarang Cadar Dicibirkan
Filed under: Diari Alhanin, PUISI "GORESAN HATI" | Tagged: cinta dan kekasih, Duhai Kekasih yang tak pernah ku temui | Leave a comment »
You must be logged in to post a comment.