Satu hal ingin disampaikan pada pembaca dan pengunjung blog setia. Maaf sudah lama tak menyaji kata-kata kurang penting bagi yang suka melirik. Sehingga setahun satu bulan blog ini mata suri. Bayangi saja berapa banyak waktu terlewati tanpa ada kata-kata tergores diruang pengabdian.
Heran saja terlupa untuk menjulam aksara, teringat hanya lagu-lagu melankolis yang telah menusuk jiwa pada suatu lorong-lorong rasa yang menggeleguti dan raga menanggung. Padahal melalui blog ini, semakin ketagihan menghentak huruf-huruf dikeyboard notebook. Apalah daya, salah satu isi bumi menarik sesaat untuk berpaling dan mengucilkan alfabetis. Entah kenapa sebegitu lamanya blog ini mati suri dan tak terbedaya. Yang pastinya, terlena dengan keindahan dunia yang diciptakan sang maha kuasa tanpa retak. Biasanya blog ini ditinggal sang pemilik dua bulan. Tetap tak menyesali karena dalam hidup terkadang ada yang harus diistirhatkan untuk sejenak. Istirahat sejenak bukan berarti benar meninggal atau melupakan. Bisa jadi itu cara lain untuk melompat lebih tinggi untuk terus menjahit huruf menjadi kata dan kata menjadi kalimat. Doa saja tak semoga tak terulang kembali mati suri.
Lalu sore ini ketika bumi dipenuhi rintik hujan, jiwa kehujanan, jalan-jalan dipenuhi genangan, dan atap masih dijatuhi tetesan air dari langit kembali duduk berhadapan bersama leptopia semari menghangat raga dibasuhi oleh air yang turun dari langit begitu lebat memutuskan untuk bercerita pada kalian semua. Bahkan diluar masih terdengar jelas suara gluduk-gluduk menyentuh bumi.
Namun tetap betah berkicau melalui aksara dengan sungguh-sungguh ingin comeback for you all. Alhamdulillahnya, stock ide kembali bermunculan hingga membuncah….”Entah yo antah idak hohoho”. Meskipun ntah yo ntah idak terpenting sudah “comeback”. Saat bermunculan secara membuncah tersenyum penuh harapan akan terwujud, serupa dengan senyum menghadap mentari pagi yang menghangatkan jiwa sedang menanti keajaiban Tuhan.
Semoga Allah senantiasa menghadirkan gagasan disetiap langkah dan helaian nafas agar bisa menyuarakan kebaikan serta inspirasi bagi pembaca.
Menabur Cinta Dengan Kata: “Taburkan Sejuta Kebaikan Selagi Masih Ada Kesempatan Tak Peduli Penilaian Yang Penting Itu Kebenaran Yang Memiliki Landasan Untuk Kebaikkan
- Mengantar Mahasiswa Bimbingan Ujian: Kombinasi Bahagia dan Sedih
- 72 Tahun RI, Indonesia Kerja Bersama
- ketika perasaan itu hadir “buruan nikah atau bunuh saja perasaan”
- Moga Tidak Lelah Bersyukur
- Jalan Rabbi Tetap Dirindukan
- Ada Masanya Kita Benar-Benar Rindu DenganNya
- Jangan Tertipu Kehidupan Dunia
- Hal Terjadi Dengan Manusia Sudah Dijelaskan Dalam Alquran
- Temaram Senja Menyentuh Relung Jiwa
- Merangkul Bukan Memukul
- Sayap Untuk Mengeliling Dunia
- Setahun Satu Bulan Mati Suri, kini come back
- Balut diri ku dengan doa mu “Mak dan Pak”
- Memotivasi Terkesan Sombong
- Manusia Butuh Masalah
- Kapan kita mengatakan Tuhan Tidak Adil
- Betapa Pentingnya Berkomunitas
- Bunga dan Kupu-kupu
- Cewek Cantik Dan Bohai
- Suatu Saat Kamu Akan Tahu Arti Larangan
- Penulis Muda Kerinci
- Selebritis Intelektual
- Betapa Baik Allah Pada Kita
- Ini Yang Menyalamatkan Masa Muda
- Gumpalan Perasaan
- Sang Pendiam
- Sisipkan kalimat ini dalam doa kita
- Jarak Mengajari Pesan Terdalam
- RESENSI BUKU
- Sekarang Cadar Dicibirkan
Filed under: 5584 |
Leave a Reply