Bismillah…
Dimedia dan hasil survey sudah ramai membahas Jokowi merupakan presiden yang layak, pantas bahkan banyak diinginkan untuk memimpin Indonesia Lima Tahun kedepan. Padahal untuk memimpin Indonesia yang begitu luas dibutuhkan seorang pemimpin memiliki ide dan ketegasan sebab Indonesia sudah ditumpuki berbagai permasalahan mulai dari sector pemerintah hingga swasta, dari sector pertanian hingga sector perdagangan, dari sector pengganguran hingga sector pendidikan dan lebih bahaya lagi susahnya memutuskan matarantai korupsi diberbagai level kehidupan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut dibutuhkan pribadi yang melekat kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability) dengan kata lain Capres Indonesia di Era gelombang ketiga harus memiliki Pengetahuan, kemampuan dan pengalaman harus menjadi pertimbangan utama jika ingin memimpin indonesia bukan pemimpin yang hanya menyusung gaya kepemimpinan bulusukan dan populeritas semata.
Coba simak bagaimana ungkapan Bapak Reformasi (Amien Rais), yang begitu kritis dan pesimis dengan kepemimpinan Jokowi yang mempaparkan bahwa Jokowi menjadi besar dan hebat karena jokowi tidak ada prestasi intelektual dan karyanya yang monumental untuk bangsa ini.
Tetapi keinginan rakyat sepertinya sudah dijawab Jokowi dalam acara Reality Show (14 Maret 2014, Jam 23.00 Wib) di Indonesiar yang mengangkat tema Menuju RI 1. Dengan tegas Jokowi mengatakan bahwa saat ini, belum kepikiran untuk menjadi RI 1 karena saat ini memfokus pada kemancetan, banjir, Rumah susun, masalah Impor mobil Trans Jakarta yang merugikan Negara, monorer dan hal lain yang berkaitan dengan Jakarta. Kemudian Jokowi juga mengatakan bahwa masalah pencalon sebagai presiden cukup Jokowi dan Megawati yang mengetahui dan terakhir mengatakan untuk menuju RI 1 butuh proses yang panjang.
Berharap apa yang dilontarkan Jokowi diacara live tersebut tidak berubah, tetap pada komitmen awal ingin membenahi Jakarta l, dan benar-benar mengurus rakyat Jakarta yang hampir tiap hari disibukkan dengan kemacetan. Kemudian setiap tahunan mendapat musibah banjir. Jika menghitung masa kerja Jokowi untuk Jakarta sekitar 2 Tahun, tentu rakyat Jakarta tidak rela ditinggal begitu saja oleh Jokowi karena mereka mencoblos Jokowi karena janji-janji yang ditawarkan sedangkan janji politik tersebut baru beberapa persen diaplikasikan. Jangan tinggalkan Jakarta dengan permasalahan yang belum diselesaikan, jika suatu saat Jokowi maju menjadi Capres RI tentu dapat dimaknai HAUS DENGAN KEKUASAAN DAN SECARA RESMI JOKOWI MENGKHIANATI WARGA JAKARTA. Meskipun kontitusi memperbolehkan siapapun untuk maju menjadi Capres tetapi sebagai pemimpin memiliki tanggung jawab moral karena sudah tanda tangani di depan wakil rakyat akan membenah Jakarta hingga tuntas dan seharusnya menyelesaikan permasalahan Jakarta dulu baru maju dengan jabatan yang lain. Seperti janji jokowi pada masyarakat Jakarta
“Akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014. (Jumpa pers di rumah Megawati Soekarnoputri, 20 September 2012)”.
Apakah benar Jokowi haus kekuasaan? Atau benar-benar ingin memajukan Indonesia dalam segala lini!!! Di sisi lain juga harus bijak melihat dengan majunya Jokowi nanti sebagai capres, mungkin ada desakan dari rekan-rekannya yang haus dengan kekuasaan maupun kebebasan karena ketika Jokowi sudah menjadi presiden tentu relasi akan kebagian kue-kue politik mulai mendapat proyek, mudah mendapat izin mengeksplotasi perut bumi Indonesia hingga mendapat kursi menteri. Seperti data yang dikeluarkan oleh triomacan2000 bahwa dibelakang Jokowi ada banyak pengusaha-pengusaha yang bermasalah, rata-rata dibelakang Jokowi adalah etnis Tionghoa, dan didukung oleh sebagian elit non muslim.
Lihat pula bagaimana analisa ustad Nandang Burhanudin melalui facebook yang sangat tajam (1) dibalik Jokowi adalah orang Freemason, Lions Club, Rotary, cukong Judi, mafia dan koruptur yang telah menggerus harta kekayaan negeri ini, dan (2) Jokowi bukan siapa-siapa, Kompas TV malah menyeroti kinerja Jokowi hampir tanpa kritik.
Bagi rakyat Indonesia diseluruh dunia, pilihlah presiden atas pengetahuan, kemampuan dan pengalaman tidak sebatas populeritas dibesarkan oleh media, hasil survey dan mengusung gaya kepemimpinan bulusukan. Kecerdasan memilih harus ditumbuhkan pada masyarakat menengah kebawah. Masih banyak anak bangsa Indonesia yang cerdas dari 230 Juta penduduk mampu membawa Indonesia menuju berubahan dengan strategi cerdas serta sangat penting menentukan kriteria siapa yg memimpin bangsa ini.
BestRegard Inspirasi BeraniSukes
“Taburkan Sejuta Kebaikan Selagi Masih Ada Kesempatan Tak Peduli Penilaian Yang Penting Itu Kebenaran Yang Memiliki Landasan Untuk Kebaikkan
- Mengantar Mahasiswa Bimbingan Ujian: Kombinasi Bahagia dan Sedih
- 72 Tahun RI, Indonesia Kerja Bersama
- ketika perasaan itu hadir “buruan nikah atau bunuh saja perasaan”
- Moga Tidak Lelah Bersyukur
- Jalan Rabbi Tetap Dirindukan
- Ada Masanya Kita Benar-Benar Rindu DenganNya
- Jangan Tertipu Kehidupan Dunia
- Hal Terjadi Dengan Manusia Sudah Dijelaskan Dalam Alquran
- Temaram Senja Menyentuh Relung Jiwa
- Merangkul Bukan Memukul
- Sayap Untuk Mengeliling Dunia
- Setahun Satu Bulan Mati Suri, kini come back
- Balut diri ku dengan doa mu “Mak dan Pak”
- Memotivasi Terkesan Sombong
- Manusia Butuh Masalah
- Kapan kita mengatakan Tuhan Tidak Adil
- Betapa Pentingnya Berkomunitas
- Bunga dan Kupu-kupu
- Cewek Cantik Dan Bohai
- Suatu Saat Kamu Akan Tahu Arti Larangan
- Penulis Muda Kerinci
- Selebritis Intelektual
- Betapa Baik Allah Pada Kita
- Ini Yang Menyalamatkan Masa Muda
- Gumpalan Perasaan
- Sang Pendiam
- Sisipkan kalimat ini dalam doa kita
- Jarak Mengajari Pesan Terdalam
- RESENSI BUKU
- Sekarang Cadar Dicibirkan
Filed under: Opini | Tagged: capres, jokowi, politik | Leave a comment »