Menghilangkan Kesedihan dengan cara yang cerdas dan mencerahkan

Bismillah…

Gemuruh hujan malam membasahi bumi terdengar pula suara petir begitu menakutkan ditambah lagi keheningan malam semakin membuat nuansa malam semakin mencekam. Apa ini bertanda bahwa malam mengerti tentang sedih ku.

Tak pernah ku sesedih ini baru kali mencoba betapa susahnya untuk menghilang rasa apalagi mengingat tentang tragedy beberapa bulan nan lalu semakin hati merasa perih. Entah kenapa pula tiba-tiba ditengah malam begitu menyerakamkan kembali mengingat kegalauan.

Coba meleburkan rasa sedih disaat sang makhluk menikmati indahnya keindahan malam tetap rasa sedih itu belum bisa terleburkan bahkan semakin menjadi. Terkadang bertanya atau berkomunikasi dengan diriku sendiri kenapa harus ada kesedihan disetiap episode kehidupan. Pastinya ada makna atau hikmah disetiap varian rasa hanya butuh waktu untuk memahami kesedihan.

Menulusuri jalan, menjalankan aktivitas sebanyak mungkin, menulis apapun, membaca apapun dan tertawa dengan  cara ku adalah cara untuk menghilang, menghapus, memblur rasa sedih dalam sukma wanita sholeha.

Terkadang cara dilalui masih belum berhasil  untuk menghilangkan sedih, walaupun cara itu belum berhasil harus mencoba dengan strategi lain untuk mengikis rasa sedih. Bersyukurlah bisa menemukan cara terindah untuk menghilangkan rasa sedih yaitu coba selalu mentauti hati ini pada pemilik Rasa “zikir, dhuha, tahajud, taubat&mengaji”…

Hanya dengan itu semua mampu menguat jiwa dan raga menjalani kehidupan yang tidak tahu kapan akan berakhir…”bukan berarti tak membutuh orang lain tempat curhat tapi hingga saat ini belum bisa curhat pada siapapun kecuali dengan tulisan ku”

Bagi teman-teman pernah di uji cobaan baik berbentuk kesedihan, kebahagian dan kekecewaan jangan pernah terlena dengan kesedihan. Hendaknya ketika rasa galau itu datang mari kita ambil wudhu untuk melaksanakan sholat sunah “dhuha, tahajud, taubat, witir” untuk mengadu pada Allah tentang segala rasa kita.

Seperti dijelaskan dalam buku Yusuf Mansur “Mencari Tuhan Yang Hilang” sangat mengena banget bagi ku. Dimana selama ini ketika dilanda kesedihan bukan mengadu pada Allah tapi malah curhat pada tempat yang salah.

Sejak menyelesaikan bacaan tersebut hati ini tertekun dan paham bahwa sesedih apapun kondisi kita mengadulah pada Allah, cerita pada Allah, menangislah pada Allah, mohonlah pada Allah dan Insyallah semua itu telah dilakukan akan ada solusi tak pernah terduga.

Mari pembaca blog setia “simfonikehidupan” sesedih apapun kita mari kita mulai dari sekarang untuk membiasakan diri untuk mengadu padaNya bukan pada yang lainnya apalagi samapi update status kita dengan kegalauan agar orang lain tahu bagaimana kondisi kita.

Yuk menghilangkan kesedihan dengan cara yang cerdas dan menambahkan pahala juga pastinya…^__^

BestRegard

Simfonis “Taburkan Sejuta Kebaikan Selagi Masih Ada Kesempatan Tak Peduli Penilaian Yang Penting Itu Kebenaran Yang Memiliki Landasan Untuk Kebaikkan

Leave a comment