Bismillah…
beberapa kota ukhti kunjungi mulai dari pelosok kota hingga kota metropolitan selalu melihat atau terdapat jejeran baliho calon pemimpin bangsa dimulai dari generasi tua, setengah tua dan anak muda dengan slogan yang selalu menawarkan perubahan dan inovasi dengan berbagai pose photo yang ditempel ditambah lagi embel-embel gelar begitu panjang…”weleeeehhh”
pejabat public bukan dilihat betapa banyak gelar mereka tapi dilihat berapa banyak mereka memberi contoh keteladan, mampu mewujudkan janji-janji kampanye mereka dan prestasi apa telah mereka raih selama memimpin masyarakat atau kelompok tertentu. apalagi dimasa sekarang Indonesia miskin keteledan baik dari kalangan pejabat, orang tua maupun anak muda dipengaruhi oleh aliran hedonism, asimilasi dan jauh dari ajaran tuhan.
Mungkin dampak dari era pencitraan sehingga berlomba-lomba calon pejabat Negara untuk exis dan narsis dengan menempel spanduk dimana tanpa mengindahkan keindahan kota.
disisi lain baliho/spanduk yang berjejaran di pohon, tembok, plang resmi penempelan iklan maupun di halte-halte sebenarnya merusak pesona kota. coba saja amati jarak antara spanduk satu dengan spanduk yang lain hanya beberapa meter bahkan tidak ada jarak. sebaiknya ada aturan tegas tentang penempalan spanduk, poster, leaflet maupun bentuk lain agar penataan kota jadi asri dan mempesona.
Ketika menjamurnya fenomena penempelan baliho oleh calon pejabat rata-rata slogan yang mereka usung selalu ada kata atau kalimat perubahan maupun inovasi. sepertinya kata inovasi dan perubahan menjadi trend maupun kata menjit bagi calon pemimpin negeri ini bahkan masyarakat juga menyukai kata perubahan.
Kemudian kalimat perubahan dan inovasi pula mengantar atau membawa mereka menuju posisi satu misalnya keberhasilan pilkada Jakarta yang menyusung slogan Jakarta baru dan masih banyak lagi contoh konkrit dilapangan.
Jadi bagi calon pejabat hendaknnya meramu atau membuat slogan selalu mencantum kata perubahan atau inovasi, Insyallah kata tersebut mampu menghipnotis para kader, simpatisan, dan pemilih menuju kursi satu, Allahu wa’alam.
Best Regard
Inspirasi BeraniSukses “Taburkan Sejuta Kebaikan Selagi Masih Ada Kesempatan Tak Peduli Penilaian Yang Penting Itu Kebenaran Yang Memiliki Landasan Untuk Kebaikkan
- Mengantar Mahasiswa Bimbingan Ujian: Kombinasi Bahagia dan Sedih
- 72 Tahun RI, Indonesia Kerja Bersama
- ketika perasaan itu hadir “buruan nikah atau bunuh saja perasaan”
- Moga Tidak Lelah Bersyukur
- Jalan Rabbi Tetap Dirindukan
- Ada Masanya Kita Benar-Benar Rindu DenganNya
- Jangan Tertipu Kehidupan Dunia
- Hal Terjadi Dengan Manusia Sudah Dijelaskan Dalam Alquran
- Temaram Senja Menyentuh Relung Jiwa
- Merangkul Bukan Memukul
- Sayap Untuk Mengeliling Dunia
- Setahun Satu Bulan Mati Suri, kini come back
- Balut diri ku dengan doa mu “Mak dan Pak”
- Memotivasi Terkesan Sombong
- Manusia Butuh Masalah
- Kapan kita mengatakan Tuhan Tidak Adil
- Betapa Pentingnya Berkomunitas
- Bunga dan Kupu-kupu
- Cewek Cantik Dan Bohai
- Suatu Saat Kamu Akan Tahu Arti Larangan
- Penulis Muda Kerinci
- Selebritis Intelektual
- Betapa Baik Allah Pada Kita
- Ini Yang Menyalamatkan Masa Muda
- Gumpalan Perasaan
- Sang Pendiam
- Sisipkan kalimat ini dalam doa kita
- Jarak Mengajari Pesan Terdalam
- RESENSI BUKU
- Sekarang Cadar Dicibirkan
Filed under: Opini, Umum | Tagged: baliho, baru, inovasi, pejabat, perubahan, spanduk |
Leave a Reply